Mungkin ada rahmatnyaKita tidak bersamaAndainya diteruskanApakah kesudahanItulah ucapanmuDihujung pertemuan Kuat mana diikatPasti akan terlucutAndai disambung lagiTidak sekuat duluKerana cuma aku yang menarikBukan lagi tanganmu Tak guna mendustaiPada diri sendiriSedangkan rindu ituSering menggangguSalah usah dicariSeharusnya berduaKita menghadapi menanganinya Pada zahir tidak terlihatAda garis yang terbentangTapi batinku sering berkataBiar ada batasannya Walau tidak di siniCinta kita bersemiBerkat
↧
Tiada Jodoh Antara Kita Ziana Zain
↧
Lara Ziana Zain
Bergema irama piluBila terkenangkan mu sendu menyulam rindu Di mana kan kucari bahagiaLara berlabuh lama sejak kau tiada Walau sedetik kau pergiKembara sepiKujelajahi duka iniTiada suria lagi Kelamlah duniaKau semilir senjaKembali bermaya kesuraman laraJalinan asmaraBelaian jiwaKucuba jua, tak daya kutemukanlembayung cintaku rela lara Sebening lara meniti hariKanku terus mencari mahkota kasih
↧
↧
Chitose Bashi Ziana Zain
Teki niyu kawu gaku seyi tachitoNayum domo sure chi gawu nagaraAna tato aruwitha mejiro no ma jiwaIm ma mo a no him no tata zumoyi Yubi yokara meit sumoto cigawuMou sugu sutarina wa ka re gakurutoMone ka gu ru ete kata… Insha tu ku ru maga na nange hasyilSo re u me o rosu hasyil
↧
Kasih Ku Pertahankan Ziana Zain
Hujan yang berguguranSeakan memahami kedukaanMelanda ke jiwakuYang pasrah pada kesetiaan Ku juga sepertimuYang mampu kasihkan ku pertahankanNamun aku tak bisa menggenggam resah kerinduan Belai tawamuSemerdu angin yg berhembus lesuTeguhnya cintamuWalaupun diterpa durja Bersabarlah oh kekasihkuPenantian kita belum berlabuhAngin yang mengubah impian kitaSehingga pohon cinta tak berbunga Hadirnya bukan paksaanSekadar menguji keteguhan cintaYang pastinya kasihmu kupertahankan
↧
Puncak Kasih Ziana Zain
Dalam air… tenangArus menyusur… damaiSesekali embun yang menitis… memecahDi mana percikkannya di mataLalu kusentuhBasahnya kejernihan Dalam hati… sunyiBagai hening pagiTiada beza lagi kedukaan ini Andai nilai setia… tiadaBagaimana pula nantinyaDi dalam istana Retak kasih iniBerlimpahan rona lukaTelah pun kita simpanTak sedikit sejarah percintaan Puncak kasih kitaRendangnya oh… seketikaBagai cerita…Satu mimpi episod cinta Terpaksa aku redhaWalaupun
↧
↧
Di Sini Selamanya Ziana Zain
Sekian lama aku dambakanTubuh terpancar kemilau sinarSekian lama aku inginkanLaguku jadi siulanKini tiba masa semua mimpi jadi nyata Di sini selamanyaTakkan ku biar langkah terhentiDi sini selamanyaTakkan berundur lagiUntuk selamanyaMimpi jadi nyata Telah menempuh tiap rintanganMenelan getir cemuhanTak siapa tahu hati kecilkuKadang terhiris bak sembiluNamunku biar airmataDan ku tanam harapan Di sini selamanyaMengenggam bara biar
↧
Syurga Di Hati Kita Ziana Zain
Kucari di mana Kau letak hatimu Kerna bersamaku Ada penawarnya Hanya kepadamu Tempat ku mengadu Usah kau berpaling Dan terus membisu Sememangnya lidah Tiada bertulang Namun itu bukan Alasan berdiam Percintaan ini Kita memilih nya Kesilapan hanya Suatu perbandingan (Chorus) Kekasih… Cintaku ibarat rimba Andainya dibakar Tinggallah debuan arang Siramlah… Dengan kata-kata saktimu Semoga asmara
↧
Kesuma Hati Ziana Zain
Sejenak terlintas seakan jelasKerna masih ku terasa… kehadiranBiarpun terkadang kenyataanAdalah satu kemestian… perjalananTak manis berdendam memusnah rasaKelak kan berkecai jua, segala rasa cinta Takkan kering maduYang disimbah hujanYang dibakar suriaMenyentuh di jiwa Terangilah kesuma hatiDidalam gelap tidak tercariMemberi hadiah… seberkas cinta yang tulus… suci Sinarilah pujaan hatiKedalam tasik indah berseriSehingga kabus pagiBerarak dengan tenang… ke
↧
Antara Ikhlas dan Paksa Ziana Zain
Antara ikhlas dan paksaSeringkali ku di dugaDi mana letak manis cintaTak pernah ku rasa Senandung gemalai indahMembuai sukma yang laraRamuan apa yang kau ciptaHinggaku resah Andai terpaksaRelaku undurCinta pasti hancur Ikhlas dan jujurKasih jadi teguhResahkan terkuburMenjelang esok hari Antara jujur dan relaJiwaku sering bertanyaApakah perlunya cintaAndai terpaksa Antara engkau dan akuSering saja tak sekataBerpisahkan memberi
↧
↧
Sangkar Cinta Ziana Zain
Inginku pastikan cintakuMasih bagai dulu sayangBersenda di taman asmaraBagai gerimis dan pelangi Kasih yang terjalinSelembutnya suteraDi dalam ranjaunya cintaRindu yang menyala adalah sinaranCintaku pada mu Bilakah ku bisa bersuaDengan mu kekasih hatiUntuk ku lepaskan impianTerserlah di sangkar cintamu Ranjau yang merentasOnak yang berduri Bukan lagi halangannyaDemi satu hatiDalam dua jiwaRela ku rempuhiOooooohhhhh…. Kita yang sejiwaTerpisah
↧
Kalau Mencari Teman Ziana Zain
Kisah duka ulang berulangHati luka cinta kecundangBagaikan bunga,Kembang dipuja, layu dibuang Bercintalah berpada-padaUsah serah segalaTurutkan hati diturutkan rasaDiri sendiri akan binasa Demi masa depanmuBerhati-hati selaluKaji asal usulnyaJangan sampai terpedaya Dari kau bercinta-cintaBaiklah berumah tanggaKalau mencari temanJanganlah memandang luaranCari yang beriman Berjanji-janji seindah mimpiSekadar bermimpi semuanya tiadamenjadi
↧
Perjuangan Ziana Zain
Ketika kau lenaDibuai mimpi-mimpi yang indahDikala ituAku beredar dengan harapan Jika kau tahuLangkah ku atur ada tujuanMenabur budi menyimpan hasratDalam genggaman Tidak kecundangJika bekalkan pastiPerjuangan aku laluiMenanti (yang pasti) Tidakkan lunturIa membara di dalam jiwaTidakkan pudarBagaikan dian terus membara Kadangkala rinduDatang menghampirikuKu tabahkan keyakinan untukmuPerjuangan diteruskanMeniti masaKeyakinan dalam jiwaTerus bergema Akan ku buktikanSegala pengorbananDalam perjalananKe
↧
Dengarkanlah Ziana Zain
Bila bertentangan mataDebarnya kurasaPerasaan yang nyataMenggoncang di jiwa Hatiku berdebar setiap kaliKita bersemukaInikah yang dikatakanCinta pandang pertama Dengarkanlah bisikan hatikuYang selalu memanggil namamuKurasa bahagia bila bersamaHanya satu yang kupintaDengarkanlah Tiap kali bertemu ku renung wajahmuTak dapat ku luahkan segala perasaan Hatiku berdebar setiap kaliKita bersemukaInikah yang dikatakanCinta pandang pertama Dengarkanlah bisikan hatikuYang selalu memanggil namamuKurasa
↧
↧
Tiada Kepastian Ziana Zain
Di mana cahaya yang sebenar Yang terang tika gelita Di manakah Bersembunyi di mana Mungkinkah ia Kan kekal menyinar bagai mentari Sinaran Cahaya hatiku Di jari pena menari Ku coret kata puisi indah Dihiasi langit malam Dan bintang sepi Mungkinkah kan Kembali masih sangsi Tiada pasti Aku menanti kini Di manakah penghujung rindu
↧
Madah Berhelah Ziana Zain
Di dalam sendu yang teramatKu lihat senja yang berlabuhDan malam yang melepas layarKaku aku di siniBersama harapan terbakar Siapa di antara kitaYang dulu memula sengketaPastinya diriku bagimuYang engkau anggap puncaBiarpun ketara engkau Yang mula… Bukan sekali kau suarakanKebimbangan pada cintakuKau tak mampuBersendirian tanpakuItu semua lembut lidahManis madah penuh helahYang pastinya…Aku adalah sandaran…Bagai hilang semangat diriKeyakinanku…terlebur
↧
Cinta di Akhir Garisan Ziana Zain
Cabaran penuh likulazimnya kan berlalubila cinta bersatu Buang segala prasangkayang datang tanpa reladiatasi segera Belum bersemi adanya sangsiinilah nyatanyawalaupun pedih menguris tabahharus kita fikirkan Cinta sebenar ( naluri )ada sabar ( serasi )tiada getar luahkanlah hatimuinilah buktinyacinta yang diakhir garisan Setelah dengan ikhlasmemberi tanpa balasusah diam membisukau curi pintu hatikau buka dengan janjikeikhlasan ku nanti
↧
Senja Nan Merah Ziana Zain
Masihkah kita termangu di bawah pepohon ituKetika hujan melunturi danau yang terusangTidak pernah dibilang hariHanyalah debar yang terasa… terasa Setiap hari dibuai mimpi yang terindahDengan menghitung senja merah dihujung sinarMencipta keheningan rahsiaPada sehimpun kenanganMenyimpul satu makna diruang yang lurus ini Haruskah kita mencari pada gunung dan lurahLiku-liku curam insaniHaruskah kita mencari puncak mengilau cahayaDalam hidup
↧
↧
Kehadiranmu Ziana Zain
Kehadiranmu bagaikanMenghiasi keindahan malam ceriaBerkelipan bintang di angkasaMenambah serinya gemilang suasanaKu gembira Kan ku serahkan kasihku padamuAgar terlerai segala hasrat di kalbuTakkan di mungkiriSalah kau dan janjiSetiaku hanya untukmu ohhh… ResahAku pasti gelisahWalau sedetik waktu tak rela berpisah RinduAndai tidak bertemuKaulah penyeri hati nuraniMutiara budi Kau permata menyinarkanSuatu harapanTerlaksanalah impianSuatu ikatanKedamaian yang ku cariPastinya kan
↧
Rahsia Semalam Ziana Zain
Seandainya dapat ku ulangiSemalam yang penuh berertiKan ku cuba sedayanyaAgar cinta ‘kan bersemi Akan kusulam renda pelangiKu jadikannya cindai suteraPenyeri jendela kamarmuBiar alam termangu Tak akan aku biarkanMalapnya kerdipanSinaran bintang di langitTeman tidurmuAkan ku pancarkanKilauan mutiaraDisaksikan bulan pernama Akan ku bait puisi syahduDiiringi senandung rinduDitinta emas terukir namamuNamaku bersatu Untuk apa dirinduiBulan yang tinggiSedangkan di
↧
Gementar Menghukum Kalbu Ziana Zain
Pernah dulu ku cariSentuhan kasih berlagu di hatiTercipta seri cintaBelum pernah ku merasaSehinggalah aku bertemuJernih cahaya wajahmuErtu kasih terhiasBermakna cinta ku berbalas Akan terbina penuh rahsianyaSepi kata tiada suaraSembunyi rasa selindungkan wajahPenuh cintaBiar gementar menghukum kalbuBiarku menangung rinduBiar selama manaTak mungkin wajah cinta berpalingHaruman seri tak terbandingBiar gemersik denyutan dadaAku yang memendam rasaBiar sejauh manaTak
↧